Minggu, 31 Juli 2011

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT




A.   Pengertian
Ilmu memahami tentang penyakit yang berhubungan dengan cavum oris antara lain jaringan mukosa mulut dan lidah, penyakit dan kelainan anatomi serta persarafan gigi, penyakit jaringan pendukung gigi yang terdiri dari gingiva, periodontium, processus alveolaris dan keradangan odontogen, hal-hal yang berhubungan dengan pencabutan gigi; kista dan tumor di rongga mulut, fraktur tulang maxilla dan mandibula

B.  Oral Diagnosis, Prognosis dan Gejala
Ø  Oral Diagnosis
Metode pemeriksaan dalam menentukan suatu penyakit atau penegakakn diagnosa.Mengidentifikasi kelainan-kelainan yang berhubungan dengan gigi dan jaringan sekitar gigi dengan melakukan anamesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, analisis data, penegakan diagnosa penyakit dan terapi serta evaluasi.
Ø  Prognosa
Ramalan suatu penyakit dan berhubungan dengan penatalaksanaan pengobatan.
Ø  Gejala dan Tanda
Kesatuan informasi yang diperlukan untuk mendignosa penyakit serta penatalaksanaan terapi.
v  Gejala atau symtom adalah keluhan yang dirasakan penderita dari keadaan patologis secara subjektif.
v  Tanda atau sign adalah kondisi fisik yang ditemukan sebagai manifestasi suatu keadaan potologis secara objektif.





C.  Macam-Macam Diagnosa
*      Early Diagnosa
            Diagnosa awal yang ditegakkan sebelum dapat dipastikan kelainan spesifik.
*      Clinical Diagnosa
Diagnosis yang berdasarkan tanda, geajala dan pemeriksaan laboratorium.
*      Rontenologis Diagnosa
Penegakkan diagnosa berdasarkan hasail pemeriksaan radiolagi.
*      Differantial Diagnosa
Penentuan satu dari beberapa penyakit yang dihasilkan oleh beberapa gejala, yang mempunyai gejala yang serupa.
*      Final Diagnosa
Penegakkan diagnosa penyakit secara pasti bedasarkan tanda dan gejala spesifik
dan pemeriksaan penunjang yang mengarah kesuatau penyakit tertentu.
D.   Macam-Macam Pemeriksaan
A.  Pemeriksaan Subjektif
Pemeriksaan yang dilakukan dengan anamesa keluhan yang menjadi alasan penderita mencari pertolangan pengobatan.
   Ada dua jenis anamnesa berdasarakan cara mendapatakannya :
1.    Autoanamesa yaitu anamesa secara langsung dari keterangan penderita sendiri.
2.    Alloanamesa yaitu anamesa tidak langsung, keterangan didapat dari orang lain yang mengetahui keluhan penderita.

B. Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan dilakukan dengan pengamatan fisik dan uji klinis
*      Ektra Oral
*      Intra Oral

II.ANATOMI DAN STRUKTUR GIGI
A.    Definisi Anatomi Gigi
Ilmu yang mempelajari tentang susunan dan struktur gigi, bentuk dan  konfigurasinya, hubungan gigi satau dengan gigi lainya dan hubungan gigi dengan jaringan disekitarnya.

B. Fungsi Gigi
Fungsi gigi secara umum dirancang untuk mencerna makan saat berada dalam mulut, fungsi tersebut yaitu :
v  gigi anterior digunakan untuk memotong makanan.
v  gigi posterior bekerja mengiling makanan.
Fungsi tersebut dengan kerja otot rahang bawah yang bekerja bersama-sama mengatupkan gigi dengan kekuatan 55 pound pada gigi insisivus dan 200 pound pada gigi molar.
v  Fungsi memproduksi dan mempertahankan suara
v  Fungsi estetika.
v  Fungsi melindungi jarinagn penanannya atau jarinngan disekitarnya.

C.   Struktur dan Bagian-Bagian Gigi
A.  Secara Makroskopis
1.    Corona
            Bagian gigi yang tumbuh  di atas gingiva dan dilapisi oleh enamel
2.    Collum
            Bagian antara corona dan radiks gigi yang membatasi enamel dan cementum, yang juga disebut cemento enamel junction.
3.    Radix
            Bagian gigi yang tumbuh kedalam tulang alveolar os mandibula dan maksila dan dilapisi oleh cementum
4.    Apeks
            Bagian berbentuk runcing pada radiks gigi
5.    Tepi incisal
            Tonjolan kecil pada gigi insisivus yang berfungsi memotong makanan.
6.    Cups
            Tonjolan pada bagain gigi caninus, premolar dan molar yang berfungsi mengunya makan dan merupakan bagian dari permukaaan oklusal.

Gambar 1: Stuktur Anatomi Gigi

Fascies Dentis :
Ø  Fascies Lingualis
Ø  Fascies Buccalis
Ø  Fascies Mesialis à ke garis tengah
Ø  Fascies Dentalis à menjauhi garis tengah
Ø  Fascies Masticatoria à yg mengunyah





B.   Secara Mikroskopis
1.   Jaringan Keras gigi
Jaringan keras gigi mengandung bahan kapur yang terdiri dari enamel, dentin dan cementum.
a).  Enamel
Merupakan Lapisan pada mahkota, dan berfungsi sebagai lapisan proteksi dentin yang sangat kuat pada bagian mahkota gigi, berasal dari jaringan ektoderm.

b).  Dentin
Jaringan seperti tulang yang terdapat dibawah enamel, berfungsi mendukung enamel dan berasal dari jaringan mesoderm.
c).  Cementum
Susunan dan asalnya sama dengan jaringan tulang, mampu melakukan regenerasi dan berasal dari jaringan mesoderm.
Fungsi Cementum yaitu :
1)   Melekatkan jaringan penyangga pada gigi.
2)   Memperbaiki akar jka terjadi kerusakan memdatar.
3)   Mmempengaruhi pembentukan tulang alveolus.
4)   Memungkinkan erupsi gigi
5)  Bersama dengan tulang alveolus menentukan lebar jaringan pendukung gigi.



2.   Jaringan Lunak Gigi
Merupakan jaringan yang terdapat dalam rongga pulpa yang terdiri dari pembuluh darah, saraf dan limfe yang masuk melalui foramen apikal. Pulpa berasal dari jaringan mesenkim.
Pulpa mempunyai Fungsi, yaitu:
1).  Formatif: pembentukan Dentin.
2).  Nutrisi: Suplay nutrisi melalui cabang odontoblas.
3).  Defensif dan Reperatif.
4).  Sensoris: Reseptor implus
D.   Morfologi dan Erupsi Gigi
Gigi Geligi ada du jenis, yaitu
a.    Decidous Teeth: gigi susu jumlah normal 20 buah.
b.    Permanent Teeth: gigi permanent jemlah normal 28 sampai 32 buah

Gambar : gigi permanent
 











E.    Nomenklatur Gigi
Untuk mempermuda penamaan gigi, yang dibagi dalam emapat region yaitu
  1. Regio I  : Gigi pada rahang atas kanan.
  2. Regio II : Gigi pada Rahang atas kiri.
  3. Regio III: Gigi pada rahang bawah kiri.
  4. Regio IV: Gigi pada rahang bawah kanan.
Sitem dalam Nomenklator Gigi
b      Sistem Federation Dentaire International
Gigi permanaen dengan memgunakkan angka 1 samapi 8 (insisivus – molar tiga) dan regio angka 1 samapi 4.
Gigi Decidous dengan mengunkan angka 1 samapi 5 (insisvus – molar dua) dan regio dengan angka 5 sampai 8.
                           1    2
      8 7 6 5 4 3 2 1    1 2 3 4 5 6 7 8

      8 7 6 5 4 3 2 1   1 2 3 4 5 6 7 8
                           4    3
Ø  Gigi Peramnen FDI
 





                                   5    6
Ø  Gigi Decidous FDI
                       5 4 3 2 1   1 2 3 4 5
  
                        5 4 3 2 1  1 2 3 4 5
                                   8    7

b      Sistem Zigmond
Gigi Permanent dengan urutan gigi ditulis dengan angka 1 sampai 8, dan gigi decidous ditulis dengan Huruf A sampai E.
Ø  Gigi permanent: angka 1 2 3 4 5 6 7 8 
            (INCICIVUS 1 s/d  MOLAR 3)

Ø  Gigi deciduos: Huruf A B C D E
(INCICIVUS 1 s/d MOLAR 2)
 

                  R.  I         R. II
     
                 R. IV         R. III


 









III. JARINGAN PERIODONTOM DAN KELAINANNYA
A.  Pengertian
Jaringan Periodontom merupkan jaringan yang menyongkong gigi, yang terletak antara cementum dan tulang alveolar

B.  Bagian-Bagian Jaringan Penyangga
     a.   Gingiva
Merupakan bagian mukosa oral yang melekakat pada gigi, yang banyak mengandung pembuluh darah. Tanda-tanda dari gingiva sehat, yaitu
1.    bewarna merah jambu.
2.    interdental papil memgisi inter proksimal sampai titik kontak sudut runcing.
3.    bagian margin tipis dan tidak bengkak.
4.    lekat sekali dengan tulang alveolaris.
5.    sulkus gingiva tidak lebih dari 2mm.
6.    tidak ada eksudat dan tidak mudah berdarah.
           Gingiva secara anatomis, terdiri dari bagain-bagian:
1.    margin gingiva
            Free gingiva yang terletak di bagian labial, bukla dan lingual.
2.    attached gingiva
Bagian gingiva yang melelkat pada prosesus alveolaris yang memberikan textur stipled.
3.    interdental papil
Bagian gingiva yang mengisi interdental space.
4.    mucogingiva jantion
Garis pemisa antra atteched gingiva dan alveolar mukosa.
5.    alveolar mukosa
      Bagian gingiva yang menutup alveolaris secara lepas dan terus membentuk vestibulum oris.
6.    epithelia attachment
Bagian sulkus gingiva yang melekat pada gigi
7.    sulkus gingiva
Ruang antara free gingiva dan gigi yang normalnya tidak lebih dalam dari 2mm.

B.    Cementum
Merupakan jarinagan ikat yang mengelilingi dentin dan tempat berinsersinya bundel serabut kalogen.
Cementum mempunyai fungsi  secara umum yaitu:
1.    melindungi permukaan akar gigi
2.    tempat melekat serat-serat periodontal pada gigi.

C.   Periodontal Membran
Merupakan jaringan ikat yang menghubungakan gigi dengan tulang alveolar, sehingga periodotal membran berfungsi sebagai berikut:
1.    meneruskan daya kunya ke tulang alveolar.
2.    melekatkan gigi pada tulang alveolar.
3.    mempertahankan jaringan gingiva pada tempatnya.
4.    mereabsobsi dan memparbaiki cementum dan tulang alveolar.
5.    mengganti periodantal ligamen jika terjadi kerusakan.
6.    memberikan makanan pada jaringan penyangga gigi melalui pembuluh darah dan pembulu limfe.

D.   Aveolar Bene
Merupakan bagain dari tualan maksila dan mandibula sebagai temapat gigi tertanam yang disebut prosesus alveolaris.


C.  Kelainan-Kelainan Jarinagn Penyangga
Kelainan berupa inflamasi yaitu gingiviti dan periodontitis, sehingga dikellompikkan menjadi:
*      Inflamasi
1. Gingivitis: gingivitis akut dan kronok
2.  Periodontitis: Periodontitis akut, kronik dan juvenil.
*      Kelainan periodontal: Hepeplasi gingiva dan atropi gingiva

A.  Gingivitis
Suatu inflamasi pada jaringan gingiva, merupakan penyakit jaringan penyanggga yang paling ringan. Faktor penyebab yaitu faktor lokal dan sistemik.
Faktor Lokal yaitu: Plak, kalkulus, impaksi makanan, karies, dan tambalan yang berlebihan. Adanya faktor sistemik menurunkan daya tahan tubuah sehingga memperparah penyakit.
Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis


Gambar 4: Gingivitis
 




Faktor lain yang juga memperberat peradangan pada gingiva yaitu:
*      kehamilan
*      pubertas
*      pil KB

Pembagian Gingivitis
Ø  Lokal : Mengenai satu gigi/ satu regio
Ø  General : Mengenai seluruh gigi
Ø  Marginanal : Mengenai tepi-tepi gusi
Penatalaksanaan:
1.    Hilangkan plak dan faktor yang memperberat
2.    Intruksi oral hygene
3.    Intruksi kontrol priodik

b.   Periodontitis
Akibat infeksi plak persisten bakteri di colom gigi bersam dengan rusaknya periodontal dan tulang alveolar
Manifetasi klinis:
Dimulai dengan peradangan gisi dangan perubahan warna gusi kehitaman dan terdapat plak, penekanan akan menimbulkan perdarahan.
Penatalaksaaan:
Sama dengan penatalsanaan gingivitis.

Gambar 5: Periodontitis Tahap Awal
 



c.    Necrotizing periodontal Desease
Yang juga disebut Tranch Mouth adalah suatu keadan gingiva dan jaringan sekitar gigi yang nekrotik, yang biasanya pada individu yang oral heygene jelek, jaga pada dengan tekan fisik dan emisional.
Suatu infeksi bakteri yang khas mengenai papila dan tepi gingiva, yang sering terjadi pada orang dewasa dekade ke dua.
Faktor presdiposisi kebersihan mulut yang buruk sehingga penimbunan makanan dan karnag gigi, merokok, steres fisik-emosional dan penyakit kelainan darah.
Manifestasi yang ditimbulakan bisa berupa rasa nyari pada gingiva, perdarahan gingiva, hilang pengecap dan bau mulaut, disetai tanda-tanda nekrosis menyeluruh atau fokal, terdapat pseudomembran, hilang interdental papil, berlanjut terbentuk ukul datar, multipel, teratur sebagai abkatch ulcera.




IV. JARINGAN LUNAK MULUT DAN KELAINANYA
A.   Jarinagan Lunak Mulut
  Cavum oris terdiri dari dua bagian yaitu:
a.    Vestibulum Oris
          Rongga pada satu sisi dibatasi bukal dan sisi alain olah gigi dan gingiva.
b.    Cavum Oris Proprium
         Rongga dengan batas-batas sebagai berikut:
Cavum Oris Propium
    • Ventral & Lateral : Arcus Dentalis & Proc. Alveolaris
    • Dorsal                    : Isthmus Facium
    • Cranial                    : Palatum Durum & Molle
    • Caudal                     : Dasar Rongga Mulut
Gambar 6: Bagian Jaringan Lunak Cavum Oris


  Batas antara Cavum oris propium dan vestibulum oris.
1.    Arcus Dentalis Maxillaris dg Proc. Alveolaris Maxillaris
2.    Arcus Dentalis Mandibularis dg Proc. Alveolaris Mandibularis
3.    Plica Pterygo Mandibulare
4.    Labium dan Bucalis

B.    Bagian-Bagian Yang Termasuk Rongga Mulut
a.    Labium Oris
Cavun oris bagian luar dibatasi oleh bagian ventral aloh labium dan sisi lateral olah bucalis
1.        Labium Oris Superius (Maxillare)
2.        Labium Oris Inferius (Mandibulae)
         Bibir 3 bagian:
1.        Pars Marginalis
2.        Pars Intermedia
3.        Pars Mucosa
         Antara P. intermedia & P. Mucosa: A. Labialis Superior & Inferior.

b.   Bucalis
Bucca terdiri dari lapis-lapis:
1.    Mucosa
2.    M. Buccinatorius
3.    Bagian Ventral M. Masseter
4.    Corpu Adiposum BICHAT
§  Setinggi M2 atas M. Buccinatorius ditembus ductus Parotidicus Stenonianus
§  Denyutan A. Fascialis (A. Maxillaris Eksterna) à dapat diraba 5 cm Lateral Angulus Oris.

  1. Linguae

 Lidah:    - Corpus
               -  Apex                     2/3 ventral lidah
               - Radix
Sulcus Terminalis (bentuk huruf V)
  Batas Corpus, Apex dg Radix
  Pd ujungnya: For. Caecum = Ductus Lingualis
Pada ventrocaudal apex lidah:
  Gld. Apicis lingua (BLANDIN - NUHN)
            
Gambar 7: Baguab-Bagiab Lingue
 




Terdapat berbagai otot yaitu
    1. Muskulus interinsik
    2. Muskulus Ekstrensik
a)    M. Transversus     Kontraksi à M. Longitudinalis relaksasi
                  M. Verticalis                         à Lidah: kurus & panjang
b)    M. Longitudinalis   Kontraksi  à M. Verticalis relaksasi
                  M. Transversus                      à Lidah: pandek & tebal
c)    M. Longitudinalis   Kontraksi à M. Transversus relaksasi
                  M. Verticalis                          à Lidah: pendek, pipih, & lebar.



Gambar 8: Muskulus Linguae

  1. Papilla
            Pada dorsum lidah terdapat:
1.    Papila Filiformis
Peka terhadap rabaan
2.    Papila Fungiformis
  Hanya pd apex
  Peka terhadap pengecap, kelenjar pengecap - (Gustatorik)
3.    Papila Valata
Untuk pengecap
Kel. Gustatorik + à menghancurkan bau-bauan
4.    Papila Voliata
Tepi postor lidah
Peka untuk pengecap, kel. Gustatorik .

  1. Glandula Salivari
1.      Glandula Sublingualis minor
  Muara: pada Plica Sublingualis melalui ductus
                                          Sublingualis minoris Rivini.
2.      Glandula. Sublingualis major
  Muara: Caruncula Sublingualis melalui ductus
                                           Sublingualis majoris Bartholini.
3.      Glandula Submandibularis dan Submaksilaris
Terletak di bagian mandibula, dengan salrutan kelenjar melalui duktus Warton dengan panjang 5 cm yang bermuara pada dasar mulut pada papilla salivary sublingulis dilateral frenulum linguae, sifat kelenjar campuran dengan banyak mukosa dan sedikit serosa.
4.      Glandula Parotis.
Letak: Depan telinga & otot Masseter. Merupakan glandula terbesar, salaran glandula ini dari tepi ventro cranial, ductus Parotideus Stenonianus, menembus Fascia Parotideo Masseterica, (ventral M. Masseter) Bichat à ke medial, menembus M. Bucinatorius, papilla Salivaria Buccinatoria (dalam Vestibulum) setinggi M2 atas.
Berjalan bersama ductus arteri-vena Transversa Fasei, tepi ventral keluar nervus fasialis. Ujung cranial  keluar A.V. Temporalis Superficialis, Rr. Temporalis nervus fasilais, nervus Auriculo Temporalis.
      Saliva terdiri dari: -     Air
*      Garam-garam
*      Enzim ptialin dan maltose
f.     Pallatum
Merupakan batas cranial dari cavun oris propium yang terdiri dari dua jenis yaitu:
    1. Pallatu molle
Merupakan kelanjutan dari pallatum durum ke posterior, yang berfungsi dalam proses menelan dengan gerakan keatas menutup nasopharing, bagian ini terdapat otot lurik dan jaringan ikat Aponeurosis, dengan bagian atas berbatasan dangan nasopharing dan bagian bawah dengan oropharing.
    1. Pallatum Durum
Merupakan batas cranila cavum oris yang keras karena adanya os pallantina, yang berfungsi sebangai tumpuan linguae dalam proses mengunya, bagian mukosa terdiri epitel gepeng berlapis dengan lamina propria melekat pada osteum sehingga tidak mudah digerakan dari dasarnya.

C.   Penyakit Dan Kelainan Jaringan Lunak Mulut
a)    Penyakit dan Kelainan Labium Oris
1.    Cheilitis
Merupakan infeksi pada sudut bibir. Yang disebabkan oleh Candida abicans dan defesiensi nutrisi tertentu. Penyakit ini ditandai dengan terbentuk fisure bewarna merah pada sudut bibir yang ditutupi pseudomembran.
Terapi denganmmenghilangkan etiologi dengan pemberian obat anti jamur atau pemberian vitamin.

2.    Cheilitis Ekspoliatif
Merupakan kelaina atopik pada bibir akibat konyak dengan agent: mikroorganisme atau efek samping obat. Penyakit ini ditandai dengan krusta pada bibir (vermilion border), diserta peradangan ringan dan keluahan nyeri.
      Terapi dengan menghilangkan etiologi dan pemberian vitamin, borak gliserin atau vaselin.
3.    Labiocheisis
            Merupakan kelain pada bibir akibat kelainan fusi prosesus labialis dan prosesus maksilaris, yang bisa unilateral atau bilateral.