Kamis, 04 Agustus 2011

SISTEM PENCERNAAN

SISTEM PENCERNAAN 

        Adalah proses perubahan zat makanan kedalam bentuk yang dapat di absorbs (dari bentuk kompleks ke bentuk sederhana)
Berfungsi menyediakan suplai terus menerus pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi,
System pencernaan terdiri dari :
Mulut-faring-oesofhagus-lambung-duodenum-jejunum-ileum-caecum-colon ascenden-colon transversum-colon descenden-colon sigmoid-rektum dan anus.
juga meliputi organ”yang terletak di luar saluran pencernaan yaitu:
 pankreas,hati dan kandung empedu
Untuk mencapai hal ini dibutuhkan:
1.    Pergerakan makanan melalui saluran pencernaan
2.    Sekresi getah pencernaan dan pencernaan makanan
3.    Absorbsi hasil pencernaan, air dan elektrolit
4.    Pengaturaan semua fungsi ini oleh system syaraf dan hormonal
Agar makanan dapat di cerna secara optimal dalam saluran pencernaan, waktu yang diperlukan pada masing-masing bagian saluran pencernaan bersifat terbatas. Pendorongan dan pencampuran sangat berbeda pada tiap tingkat proses, berbagai mekanisme umpan balik hormonal dan saraf otomatis akan mengontrol tiap aspek dari proses ini sehingga pencampuran dan pendorongan akan terjadi secara optimal, tidak terlalu cepat, tidak terlalu lambat.

1. MULUT
Ø  Mengunyah
Gigi sudah dirancang dengan sangat tepat untuk mengunyah, gigi anterior (insisivus) menyediakan kerja memotong yang kuat dan gigi posterior (molar), kerja menggiling. Pada umumnya otot-otot pengunyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial kelima, dan proses mengunyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak. Disini sudah dimulai jalannya proses pencernaan.
Ø  Menelan (deglutisi)
Menelan adalah mekanisme yang kompleks, terutama karena faring pada hampir setiap saat melakukan beberapa fungsi lain disamping menelan dan hanya diubah dalam beberapa detik ke dalam traktus untuk mendorong makanan. Pada umumnya, menelan dapat dibagi menjadi: tahap volunter yang mencetuskan proses menelan dan tahap faringeal yang bersifat involunter dan membantu jalannya makanan melalui faring ke dalam oesophagus, serta tahap oesophagus yang mempermudah jalannya makanan dari faring ke lambung.

2.FARING DAN ESOFAGUS
merupakan saluran penghubung yang terdiri atas :
nasofaring,orofaring dan laringofaring.
mekanisme terjadi 2 fase :
1.  makanan dicampur dengan liur dan didorong ke dalam faring
2.  secara reflek makanan masuk ke esopagus,esopagus berjalan menembus diagfragma dan menyatu dengan lambung,beberapa serabut otot sirculer diujung distal esopagus(spinkter) dipersarafi simpatis mencegah makanan kembali dari lambung.



3.LAMBUNG
Sewaktu makanan masuk ke dalam lambung, makanan membentuk lingkaran konsentris di bagian oral lambung, makanan yang paling baru terletak paling dekat dengan pembukaan oesophagus dan makanan yang paling akhir terletak paling dekat dengan dinding lambung.
Getah pencernaan dari lambung disekresikan oleh kelenjar gastrik, yang menutupi hampir seluruh dinding korpus lambung kecuali sepanjang garis di kurvatura minor lambung. Sekresi ini  terjadi segera saat berkontak dengan bagian makanan yang disimpan yang terletak berhadapan dengan permukaan mukosa lambung; saat lambung bersisi makanan, gelombang konstriktor peristaltik yang lemah, juga disebut gelombang pencampur, mulai timbul dibagian tengah dinding lambung dan bergerak ke arah antrum sepanjang dinding lambung sekitar satu kali setiap 15 sampai 20 detik.
Pengosongan lambung ditimbulkan oleh kontraksi peristaltik yang kuat pada antrum lambung. Pada saat yang sama, pengosongan dilawan oleh berbagai tingkat resistensi terhadap passase kimus di pilorus. Bila tonus pilorus normal, setiap gelombang peristaltik yang kuat akan mendorong beberapa mililiter kimus ke dalam duodenum.
Kecepatan pengosongan lambung diatur oleh sinyal dari lambung dsn duodenum. Akan tetapi, duodenum memberi sinyal yang lebih kuat, selalu mengontrol pengosongan kimus ke dalam duodenum pada kecepatan yang tidak melebihi kecepatan kimus dicerna dan diabsorpsi dalam usus halus.
Fungsi motorik dari lambung ada tiga:
    1. penyimpanan sejumlah besar makanan sampai makanan dapat di proses di dalam duodenum
    2. pemcampuran makanan ini dengan sekresi dari lambung sampai membentuk suatu campuran setengah cair yang disebut kimus
    3. pengosongan makanan dengan lambat dari lambung ke dalam usus halus pada kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorpsi yang tepat oleh usus halus


Faktor-faktor ringan dari lambung yang mengakibatkan pengosongan, yaitu:
Ø  Efek volume makanan
Peningkatan volume makanan dalam lambung menimbulkan peningkatan pengosongan dari lambung.
Ø  Efek hormon gastrin
Gastrin mempunyai efek yang kuat untuk menyebabkan sekresi cairan lambung yang sangat asam oleh kelenjar lambung. Gastrin juga mempunyai efek perangsangan fungsi motorik pada lambung dan meningkatkan aktivitas pompa pilorus.

4. USUS HALUS
Pergerakan usus halus
Pergerakan usus halus dapat dibagi menjadi kontraksi pencampuran dan kontraksi pendorongan.
Ø  Kontraksi pencampuran diakibatkan oleh peregangan dinding usus yang diregang oleh kimus. Kontaksi sangat lemah bila aktivitas perangsangan sistem saraf enterik dihambat oleh atropin.
Ø  Kimus didorong melalui usus halus oleh gelombang peristaltik. Ini dapat terjadi pada bagian usus halus manapun, dan bergerak menuju anus dengan kecepatan 0,5 sampai 2 cm/detik. Aktivitas peristaltik usus sangat meningkat sesudah makan. Hal ini disebabkan oleh awal masuknya kimus ke dalam duodenum tetapi juga oleh apa yang disebut refleks gastroenterik. Faktor hormonal seperti gastrin, CCK, insulin, dan serotonin, semuanya meningkatkan motilitas usus dan disekresikan selama berbagai fase pencernaan makanan. Sebaliknya sekretin dan glukagon menghambat motilitas usus.

5.USUS BESAR
Fungsi utama kolon adalah:
  1. Absorpsi air dan elektrolit dari kimus
  2. Penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan
Setengah bagian kolon terutama berhubungan dengan absorbsi dan setengah bagian distal berhubungan dengan penimbunan.maka pergerakan kolon secara normal sangat lambat.meskipun lambat pergerakannya mempunyai karakteristik yang serupa dengan pergerakan usus halus dan sekali lagi dapat dibagi menjadi gerakan-gerakan mencampur dan gerakan-gerakan mendorong.
Gerakan-gerakan Mencampur –Haustrasi
Pada setiap titik konstriksi ini, kira-kira 2,5 sentimeter otot sirkular akan berkontraksi, kadang-kadang menyempitkan lumen kolon sampai hampir tersumbat.pada saat yang sama, otot longitudinal kolon, yang terkumpul menjadi 3 pita longitudinal dan disebut taenia coli, akan berkontraksi.kontraksi gabungan dari pita otot sirkular dan longitudinal menyebabkan bagian usus besar yang tidak terangsang menonjol keluar menjadi seperti kantong yang disebut haustrae.

6.DEFEKASI
Sebagian besar waktu, rectum tidak berisi feses. Hal ini sebagian adalah akibat dari kenyataan bahwa terdapat sfingter fungsional yang lemah sekitar 20 sentimeter dari anus pada perbatasan antara sigmoid dan rectum.Pendorongan masssa feses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh kontraksi tonik dari sfinghter ani internus dan sfingter ani eksternus
Refleks Defekasi
Satu dari reflex-refleks ini adalah refleks intrinsik.Bila feses masuk rectum peregangan dinding rectum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang menyebar melalui pleksus meinterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltic di dalam kolon decenden, sigmoid, dan rectum, mendorong feses kea rah anus, sfingter ani internus direlaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus.Jika sfingter ani eksternus secara sadar, secara volunteer berelaksasi bila pada waktu yang bersamaan akan terjadi defekasi.

7.HATI
 Adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem pencernaan.Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar 2.5% dari massa tubuh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah kanan, dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.Lobus-lobus dari hati terdiri atas lobulus-lobulus. Sebuah lobulus terdiri atas sel-sel epitel yang disebut sel-sel hati atau hepatosit. Disusun secara tak beraturan, bercabang, diantara lapisan-lapisan sel tersebut ada ruang endothelial-lined yang disebut sinusoid-sinusoid yang diteruskan ke aliran darah.Sinusoid-sinusoid juga sebagian terdiri atas sel-sel fagosit dan sel-sel kupffer yang merombak sel-sel darah merah dan sel darah putih yang telah rusak, bakteri-bakteri dan senyawa-senyawa beracun. Hati terdiri atas sinusoid-sinusoid yang bergantung pada tipe pembuluh kapilernya berlapis-lapis dan dihubungkan langsung ke sebuah vena pusat. Sel-sel ini mensekresikan cairan empedu.

Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
1. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
2. Membantu
metabolisme lemak
3. Membantu metabolisme Protein
4. Menetralisir obat-obatan dan hormon
5. Mensintesis garam-garam empedu
6. Sebagai fagosit

Pankreas
Pankreas, yang terletak sejajar dan di belakang lambung, merupakan kelenjar campuran yang besar dengan struktur bagian dalam yang hampir sama seperti saliva.
Selain mensekresi insulin oleh pulau-pulau Langerhans di dalam pancreas, enzim-enzim pencernaan disekresikan oleh sel-sel asini, dan sejumlah besar larutan natrium bikarbonat disekresi oleh kedua duktulus kecil dan duktus lebih besar yang berasal dari asini, produk kombinasi ini kemudian mengalir melalui duktus pankreatikus yang panjang, biasanya bergabung dengan duktus hepatikus oddi.
Sekresi pancreas mengandung enzim-enzim untuk mencernakan tiga jenis makanan utama : protein, karbohidrat, lemak.Enzim – enzim proteolitik yang paling penting adalah tripsin, kimotripsin, dan karboksipolipeptidase.
 
Tiga rangsangan dasar yang penting dalam menyebabkan sekresi pankreas :
1.    Asetilkolin
Yang dilepaskan dari ujung-ujung nervus vagus parasimpatis demikian juga dari saraf-saraf kolinergik di dalam system saraf enteric

2.    Kolesitokinin
Yang disekresikan oleh mukosa duodenum dan jejunum bagian atas ketika makanan masuk ke dalam usus halus

3.    Sekretin
Yang disekresikan oleh mukosa duodenum dan jejunum yang sama ketika makanan yang sangat asam masuk ke usus halus.

SECARA  ANATOMI
Pencernaan meliputi semua proses yang menyebabkan dibebaskannya nutrient-nutrien dari makanan, dihancurkan menjadi komponen kimianya melalui aksi enzim-enzim dan diserap oleh badan. Pencernaan terbatas pada alat system pencernaan, usus depan, dan bagian utama system pencernaan dan kelenjarnya.
Bagian depan (usus depan) sistem pencernaan terdiri atas rongga mulut dengan banyak kelenjar kecil dan 3 pasang kelenjar liur besar, serta bagian-bagian tengah bawah faring (hulu tenggorokan) sampai permulaan oesophagus (kerongkongan). Di usus depan, makanan diambil dengan bantuan bibir, gigi geligi dan lidah, lalu dikunyah, dilumuri air liur dan ditelan dalam porsi-porsi kecil.
Bagian  batang sistem pencernaan terdiri atas saluran digestif (saluran pencernaan) mulai dari permulaan oesophagus sampai akhir usus (anus), dan terbagi atas oesophagus, lambung, usushalus (duodenum, jejunum, ileum), usus besar (kolon) yang terdiri atas sekum, apendiks, kolon ascendens, kolon transversum, kolon sigoideum, dan rektum.Oesophagus hanya saluran pengangkut. Penghancuran nutrien-nutrien terjadi di dalam lambung dan diselesaikan di usus halus, dimana bagian-bagian terpisah dari nutrien diserap. Sebagaimana terjadi di usus depan, terdapat sejumlah besar kelenjar kecil dan dua kelenjar digestif besar, hati dan pankreas, yang menghasilkan getah-getah pencernaan dan melepaskannya ke dalam usus halus. Bagian makanan yang tidak diserap menebal di dalam kolon karena air diekstraksi, sehingga berubah menjadi tinja melalui peragian dan pembusukan, lalu tinja dialihkan ke bagian akhir usus (anus).

Rongga Mulut
Rongga mulut (cavum oris) dapat dibagi menjadi vestibulum oris dan rongga mulut yang sebenarnya (kavum oris proprium), yang bersama-sama membentuk rongga mulut dalam arti yang
 seluas-luasnya. Vestibulum teletak antara pipi dan bibir pada satu pihak dan gigi geligi serta prosesus alveolaris rahang pada pihak lain. Kavum oris proprium adalah celah pada bagian dalam deretan gigi geligi.
Bibir dan pipi membentuk dinding luar vestibulum yang sangat elastik, sebuah lempeng otot (otot orbikularis oris dan buksinatorius) yang pada beberapa tempat melekat erat pada kulit wajah. Bibir atas mencapai dasar hidung bagian luar melalui lipat nasolabial dan bibir baawah berbatasan dengan dagu melalui alur dagu-bibir (lipat mentolabial).
Otot buksinatorius membentuk dasar otot bagi pipi; otot ini berperan pada mengisap dan mengunyah dan dapat dibentuk menjadi suatu kantong pipi. Diluar otot buksinatorius, pada tepi anterior otot maseter, terdapat badan lemak pipi yang membantu agar pipi menjadi kaku sewaktu mengisap.
Gigi geligi (dentes) membentuk sebuah lengkung yang memisahkan vestibulum dari kavum oris propium. Gigi geligi manusia saling berdekatan tanpa celah antara dan terbentuk secara individual sesuai dengan faal-faalnya yang khas. Gigi deri berbentuk  pahat untuk menggigit, gigi taring yagn berakar kuat pada perlekatannya, untuk merobek dan mencengkam, gigi premolar yang memiliki mahkota yang lebih lebar, untuk menggiling dan menghancurkan, sedangkan gigi molar adalah yang paling banyak berfaal pada gerak mengunyah karena permukaan-permukaan menggilingnya yang luas, yang dimiliki mahkota-mahkotanya.

Faring (Hulu Kerongkongan)
Faring merupakan pipa sepanjang kira-kira 12 sentimeter pada dasar tengkorak dan behubungan dengan bagian wajah tengkorak, yang bergabung ke dalam oesophagus pada ketinggian kartilago krikoidea. Rongga-rongga hidung membuka ke faring di depan atas, rongga mulut membuka ke dalam bagian bawah faring. Terdapat 3 daerah umum: bagian nasal, oral, laringeal faring (nasofaring, orofaring, laringofaring).

Proses Menelan
Jalan udara dan jalan makanan saling bersilangan di orofaring (mesofaring). Aksi menelan mencegah masuknya makanan ke dalam jalan udara, dan pada waktu yang sama, jalan udara ditutup sebentar oleh suatu refleks dan tersedaknya makanan dicegah. Aksi menelan sebenarnya merupakan suatu urutan gerakan-gerakan yang terkoordinasi dengan satu tahap yang berlangsung dibawah kesadaran dan dua tahap berikutnya yang berlangsung diluar kesadaran.
  1. permulaan proses menelan yang berlangsung dibawah kesadaran. Otot-otot dasar mulut berkontraksi dan lidah bersama-sama bolus (makanan) tertekan ke arah palatum mole. Gerkan-gerakan berikutnya disebabkan rangsangan reseptor saraf sensoris pada mukosa palatum.
  2. pengamanan jalan udara melalui aksi refleks. Velum palatinum terangkat dan ditegangkan oleh otot-otot tensor dan levator veli palatini dan ditekan ke dinding posterior faring.
  3. pengangkutan bolus melalui faring dan oesophagus. Celah faring membuka ke atas dan ke depan pada waktu laring naik, kemudian lidah tertarik seperti piston oleh otot-otot stiloglosus dan hioglosus dan mendorong bolus melalui ismus fausium ke dalam faring.





Oesophagus
Oesophagus (kerongkongan) meneruskan bolus makanan ke lambung. Pada orang dewasa, ukurannya antara 25-30 sentimeter. Jarak dari gigi-gigi seri hingga peralihan oesophagus ke dalam kardia, pada orang dewasa kira-kira adalah 40 sentimeter. Oesophagus mulai sebagai suatu lanjutan ujung bawah faring pada ketinggian vertebra servikalis keenam dan kartilago krikoidea. Oesophagus berakhir pada peralihannya ke dalam kardia lambung, tepat dibawah diaphragma, pada ketinggian vertebra torakalis ke-10 – ke-12.

Lambung
Kepingan-kepingan makanan (bolus) dihancurkansecara kimiawi di dalam lambung (ventrikulus, gaster) oleh getah lambung untuk menghasilkan kimus. Getah lambung mengandung enzim-enzim pencerna protein (pepsinogen), asam klorida dan mukus atau musin. Kimus dikeluarkan secara intermitten.Bentuk dasar lambung dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti sikap badan, isi lambung, tonus otot-otot lambung dan pengaruh alat-alat disekitarnya. Kapisitas lambung adalah kira-kira 1200-1600 ml.

DUODENUM
Duodenum adalah bagian intestinum tenue terpendek, terlebar dan paling mantab kedudukannya.Lintasan huruf C yang melingkari caput pancreatic.Duodenum berawal pada pylorus di seblah kanan dan berakhir pada peralihan duodenojejunal (duodenojejunal junction) disebelah kiri.Untuk tujuan deskriptif duodenum dibedakan menjadi 4 bagian:
1.    Bagian proksimal yang pendek (5cm),terletak ventrolateral terhadap corpus   vertebrae L1, yakni pars posterior
2.    Pars descendens yang lebih panjang (7-10cm),melintas kekaudal sejajar dengan sisi kanan vertebrae L1-L3
3.    Pars horizontal yang panjangnya 6-8 cm dan melintas ventral terhadap vertebrae L3
4.    Pars ascendens yang pendek (5cm) dan berawal di sebelah kiri vertebrae L3, lalu melintas ke cranial sampai setinggi tepi cranial vertebrae L2
JEJUNUM DAN ILEUM
Awal intestinum jejunum terdapat pada flexura duodenojejunalis, dan intestinum ileum berakhir pada ileocecal junction.Panjang jejunum dan ileum bersama adalah6-7 m ( dari panjang ini dua perlima bagian adalah jejunum dan sisanya ileum.Bagian terbesar jejunum terletak di regio umbilical,sedangkan ileum terutama terdapat di regio suprapubik dan regio inguinal kanan.Bagian akhir ileum biasanya terdapat dalam pelvis dan dari sini melintas ke cranial untuk berakhir pada permukaan medial caecum.

CAECUM
Caecum adalah bagian pertama intestinum crassum dan beralih menjadi colon ascendens.Caecum terletak dalam kuadran kanan bawah, yakni dalam fossa iliaca.Biasanya hamper seluruh caecum diliputi peritoneum dan dapat diangkat dengan mudah, tetapi caecum tidak memiliki mesenterium.Ileum memasuki caecum secara miring dan untuk sebagian menyembul ke dalamnya dengan membentuk sebuah labium superius dan sebuah labium inferius yang membentuk valva ileocaecalis dan mengantar ke ostium valvae ileocaecalis.

COLON
Colon ascendens melintas dari caecum kea rah cranial pada sisi cavitas abdominalis ke hepar dan membelok ke kiri sebagai flexura coli dextra.Colon ascendensterletak retroperitoneal sepanjang sisi kanan dinding abdomen dorsal, tetapi disebelah ventral dan pada sisi-sisinya tertutup oleh peritoneum.Peritoneum disebelah kanan dan kiri colon ascendens biasanya terpisah dari dinding abdomen ventral oleh liku-liku intestinum tenue dan omentum majus.
  
PATOFISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
1.Mual & Muntah
Mual adalah perasaan tidak enak di dalam perut yang sering berakhir dengan muntah.Mual dan muntah disebabkan oleh pengaktivan pusat muntah di otak.
Muntah adalah cara dimana saluran cerna bagian atas membuang isinya sendiri bila teriritasi, teregang, atau terangsang berlebihan. Rangsangan yang menyebabkan muntah dapat terjadi pada setiap bagian saluran cerna, meskipun peregangan atau iritasi lambung atau duodenum memberikan rangsangan yang paling kuat.
Penyebab mual yang sering adalah peregangan atau iritasi duodenum dan usus halus bagian bawah. Bila hal ini terjadi, usus halus berkontraksi dengan kuat, sedangkan lambung relaksasi, jadi memungkinkan isi usus halus refluks (mengalir kembali) masuk lambung. Ini merupakan pendahulu muntah yang sering menyertainya.

2.Perut Kembung (Flatulensi)
Flatulensi (perut kembung) adalah meningkatnya jumlah gas dalam saluran cerna.Udara adalah gas yang dapat tertelan bersama makanan. Menelan sedikit udara adalah normal, tetapi secara tidak sadar, beberapa orang menelan udara dalam jumlah banyak, terutama bila terjadi kecemasan. Masuknya sejumlah besar udara menyebabkan seseorang merasa penuh dan orang tersebut akan bersendawa atau mengeluarkannya melalui anus (kentut).



Tubuh akan mengeluarkan gas melalui :
  • sendawa
  • penyerapan gas melalui dinding saluran pencernaan ke dalam darah dan mengeluarkannya melalui paru-paru
  • anus (kentut)
Bakteri-bakteri pada saluran pencernaan juga ikut memetabolisme beberapa gas. Flatulensi biasanya menyebabkan nyeri perut, kembung, sendawa dan banyak kentut. Flatulen bisa menyebabkan sendawa yang berulang-ulang. Dalam keadaan normal, pengeluaran gas melalui anus terjadi lebih dari 10 kali dalam sehari, pada flatulensi, pengeluaran gas lebih sering terjadi.Beberapa orang tampaknya peka terhadap pengaruh gas dalam saluran pencernaan, sedangkan yang lainnya bisa mentolerir sejumlah besar gas tanpa menimbulkan gejala-gejala.

3.INFEKSI PARASIT
            Infeksi A.lumbricoides akan menimbulkan penyakit Ascariasis.penyakit ini menimbulkan gejala yang disebabkan oleh stadium larva terjadi kerusakan di paru-paru dan stadium dewasa biasanya gejala usus ringan.pada infeksi berat, terutama paada anak-anak dapat terjadi malabsorbsi yang memperberat malnutrisi karena perampasan makanan oleh cacing dewasa.bila cacing dewasa menumpuk dapat menimbulkan ileus obstruksi.bila cacing nyasar ketempat lain dapat terjadi infeksi ektopik pada apendiks dan ductus choledochus

4.Radang ( GASTRITIS )
Akut :
Irritation gastritis: disebabkan makanan atau minuman yang menyebabkan iritasi pada selaput lendir lambung, misalnya obat-obatan seperti APC ( asam salisilat ),pedas-pedas,alcohol,dsb.
Corrosive gastritis: disebabkan oleh asam atau alkali keras.Terdapat tukak-tukak di samping tanda-tanda radang akut terutama sepanjang curvature minor
Kronik :
Dibagi atas 2 bentuk:
1.    jika disertai mukosa yang menebal dan lipatan-lipatan menjadi sangat jelas disebut,
gastritis hypertrophicans.Mukosa tebal dan tampak bertonjol-tonjol terutama pada daerah pylorus dan secara mikroskopik tampak hipertrofi kelenjar dan sebukan limfosit dan sel plasma dalam stroma.
2.   jika selaput lendir menjadi tipis dan lipata-lipatan melicin atau menghilang sama sekali disebut gastritis atrophicans dan biasanya pada bagian cardia dan fundus.Secara makroskopik sel utama ( pepsinogen ) dan sel pariental ( HCL ) menghilang dan hanya tampak banyak sel yang membuat musin.hingga mukosa menyerupai selaput lendir usus.keadaan ini disebut intestinalisasi.Lapisan muscularis mucosae menebal dengan fibrosis bersebukan limfosit.Akibat hilangnya sel pariental maka terjadi achlorhydra yang berarti tidak terbentuk asam garam ,karna itu penyakit ini sering disertai anemia perniciosa akibat kekurangan vitamin B12.selain itu gastritis atrophicans sering pula ditemukan pada orang tua diatas 60 tahun dan pada pellagra.juga tukak peptic dan karsinoma lambung berhubungan erat dengan gastritis atrophicans.


5.TUKAK LAMBUNG
Akut :
Terjadi pada berbagai keadaan seperti
-       pada luka bakar, terutama pada duodenum dan disebut tukak Curling
-       pada perdarahan otak misalnya akibat tekanan darah tinggi
-       uremi
-       Gastritis acuta
-       Penderita yang diobati dengan hormone steroid
-       Tekanan jiwa yang berat
Tukak akut biasanya multiple dan lebih sering pada lambung dari pada duodenum, kecuali tukak curling.Tukak-tukak dangkal dan tidak sama besarnya serta tidak mempunyai tempat tertentu ( predileksi ) ,membesarnya cepat dan dapat pula menyebabkan perforasi dan perdarahan, tetapi kebanyakan hanya superfisiil mengenai mukosa dan submukosa, batas-batasnya tidak jelas dan disertai tanda-tanda radang akut.Sembuh tanpa bekas atau fibrosis dengan re-epitelisasi sempurna.

Khronik:
Disebut pula ulcus pepticum, karena berhubungan dengan peptic juice yaitu getah lambung yang asam.Pada lambung 75% di daerah pylorus dan pada duedonum 75% dibagian pertama duedonum.Tukak peptik lambung biasanya tidak ditemukan pada fundus atau corpus.Tukak peptik dapat ditemukan pada semua umur, tukak lambung lebih sering pada pria .Gejala penting pada tukak adalah nyeri pada daerah epigastrium, rasa nyeri menghilang jika diberi makanan atau cairan yang alkali, pada tukak lambung rasa nyeri timbul setelah makan.Kadang-kadang rasa nyeri sedemikian keras hingga terasa sampai ke punggung pada sudut iga yang terendah dan disebut tanda Rogoff.Komplikasi tukak peptic adalah perdarahan (meliputi 25% sebab mati)dan proferasi dengan peritonitis(65% sebab mati).Bila menyembuh terjadi obstruksi terutama pada tukak didaerah pylorus ( 5% ).Kalau tidak terjadi komplikasi, biasanya tukak lambung tidak fatal, tetapi sangat menggangu kehidupan selanjutnya.Karena produksi asam lambung terus menerus maka tukak lambung sukar sembuh dan menjadi khronik.

6.HERNIA
Bila terdapat suatu defek pada dinding rongga perut, maka akibat tekanan intraabdominal yang meninggi, suatu alat tubuh dapat terdorong keluar melalui defek itu.Hal ini sudah diuraikan pada hernia diafragmatik,sebagian lambung dapat terdesak keluar rongga perut melalui suatu defek pada diafragma masuk kedalam rongga dada.hernia yang tidak tampak dari luar disebut internal hernia ditemukan lebih banyak external hernia yaitu yang tampak dari luar seperti hernia umbilikalis,inguinal,femoral,dsb
External hernia seperti hernia inguinal dibagi atas bentuk direk atau indirek.Pada jenis yang direk maka sebagian usus keluar melalui segitiga Hesselbach masuk ke dalam scrotum.Karena segitiga hesselbach terletak medial terhadap a.epigastrica inferior dan ductus spermaticus maka jenis hernia yang direk ini juga disebut hernia inguinat medial selalu merupakan suatu hernia yang didapat.  

7.Typhus Abdominalis
Penyebab typhus abdominalis ialah kuman genus salmonella yang dibagi atas 3 golongan, yaitu
1.    Salmonella typhus, S.paratyphi A,B(schott mulleri)dan C (hirschfeldii).
2.    S.typhimurium, S.choleraesius dan S.entritidis
3.    Salmonella yang hanya pathogen untuk binatang.Yang terpenting ialah salmonella typhosa yang merupakan kuman yang pendek,dapat bergerak karna mempunyai flagel serta Gram-negatif.
Sebelum ditemukan antibiotika banyak dijumpai dengan cara infeksi yang dikenal sebagai 5 F (food,fingers,files,fomites,yaitu semua bahan kotoran yang dapat dihinggapi kuman ini dan dianggap sebagai factor penular:feces).Pada usus terjadi kelainan pada kelenjar getah bening atau jaringan limfoid dibawah mukosa seperti bercak-bercak peyer usus halus (ileum) atau lymphonoduli solitarii usus besar.Mula-mula biasanya pada bercak-bercak peyer ileum, kemudian menjalar ke jaringan limfoid yang soliter pada cecum atau kolon dan disebut ileo-colo-typhoid. Kuman-kuman itu menyebabkan proliferasi sel-sel susunan retikuloendotel dan hyperplasia folikel alat tubuh yang mengandung susunan retikuloendotel membesar dan membengkak, misalnya bercak-bercak peyer, kelenjar getah bening, hati, limpa,dsb

8.Appendicitis Acuta
Adalah penyakit saluran pencernaan yang paling sering memerlukan pembedahan dan paling sering menimbulkan kesukaran dalam memastikan diagnosisnya karena banyak kelainan menimbulkan gejala-gejala seperti apendisitis akut.
Dalam patogenesisnya dua factor memegang peranan penting yaitu, obstruksi dan infeksi
Appendicitis akuta dibagi atas :
v  Appendicitis akuta focalis atau segmentalis
v  Appendicitis acuta purulenta (suppurative)       
v  Appendicitis acuta juga dapat disebabkan oleh trauma
                                                            
                       
Kesimpulan
Makanan mengalami proses pencernaan dari bentuk yang kompleks menjadi lebih sederhana.Proses pencernaan dimulai dari mulut lalu ke berjalan ke faring dan masuk ke oesophagus yang dengan gerakan peristaltic menuju ke gaster, dari gaster makanan masuk ke usus halus dan mengalami absorbsi, dari usus halus makanan masuk ke colon melalui caecum, lalu sisa makanan yang tidak di absorbsi berkumpul di rectum lalu selanjutnya di buang melalui anus.