Minggu, 31 Juli 2011

SISTEM URINARIA


SISTEM URINARIA

Tractus Urinarius
1. Ginjal (Ren)
2. Ureter
3. Vesica Urinaria (buli-buli)
4. Urethra

A.   GINJAL ( REN )

Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3. Ginjal merupakan organ yang berbentuk  seperti kacang, terdapat sepasang (masing-masing satu di sebelah kanan dan kiri vertebra) dan posisinya retroperitoneal. Ginjal kanan terletak sedikit lebih rendah (kurang lebih 1 cm) dibanding ginjal kiri, hal ini disebabkan adanya hati yang mendesak ginjal sebelah kanan. Kutub atas ginjal kiri adalah tepi atas iga 11 (vertebra T12), sedangkan kutub atas ginjal kanan adalah tepi bawah iga 11 atau iga 12. Adapun kutub bawah ginjal kiri adalah processus transversus vertebra L2 (kira-kira 5 cm dari krista iliaka) sedangkan kutub bawah ginjal kanan adalah pertengahan vertebra L3. Dari batas-batas tersebut dapat terlihat bahwa ginjal kanan posisinya lebih rendah dibandingkan ginjal kiri.
Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal) dan pelvis (rongga ginjal) .Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus, tubulus kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal. Dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle.
Kedua ginjal berfungsi mensekresikan sebagian besar produk metabolisme. Ren mempunyai peran penting mengatur keseimbangan air dan elektrolit di dalam tubuh dan mempertahankan keseimbangan asam-basa darah. Produk sisa meninggalkan ren sebagai urine yang mengalir ke bawah di dalam ureter menuju ke vesica urinaria yang terletak di dalam pelvis. Urine keluar dari tubuh melalui urethra.
Selubung-selubung ginjal dari dalam ke luar:
a. Capsula fibrosa
b. Capsula adipose


http://htmlimg3.scribdassets.com/a9cwi3lvgl5okao/images/1-6c877e21c6/000.jpg

c. Fascia renalis
d. Corpus adiposum pararenale
Secara umum, ginjal terdiri dari beberapa bagian:
  • Korteks, yaitu bagian ginjal di mana di dalamnya terdapat/terdiri dari korpus renalis/Malpighi (glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distalis.
  • Medula, yang terdiri dari 9-14 pyiramid. Di dalamnya terdiri dari tubulus rektus, lengkung Henle dan tubukus pengumpul (ductus colligent).
  • Columna renalis, yaitu bagian korteks di antara pyramid ginjal
  • Processus renalis, yaitu bagian pyramid/medula yang menonjol ke arah korteks
  • Hilus renalis, yaitu suatu bagian/area di mana pembuluh darah, serabut saraf atau duktus memasuki/meninggalkan ginjal.
  • Papilla renalis, yaitu bagian yang menghubungkan antara duktus pengumpul dan calix minor.
  • Calix minor, yaitu percabangan dari calix major.
  • Calix major, yaitu percabangan dari pelvis renalis.
  • Pelvis renalis, disebut juga piala ginjal, yaitu bagian yang menghubungkan antara calix major dan ureter.
http://sectiocadaveris.files.wordpress.com/2010/03/nephron.jpg?w=500&h=454
Unit fungsional ginjal disebut nefron. Nefron terdiri dari korpus renalis/Malpighi (yaitu glomerulus dan kapsul Bowman), tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontortus distal yang bermuara pada tubulus pengumpul. Di sekeliling tubulus ginjal tersebut terdapat pembuluh kapiler,yaitu arteriol (yang membawa darah dari dan menuju glomerulus) serta kapiler peritubulus (yang memperdarahi jaringan ginjal) Berdasarkan letakya nefron dapat dibagi menjadi:
(1)    Nefron kortikal, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di korteks yang relatif jauh dari medula serta hanya sedikit saja bagian lengkung Henle yang terbenam pada medula, dan
(2)    Nefron juxta medula, yaitu nefron di mana korpus renalisnya terletak di tepi medula, memiliki lengkung Henle yang terbenam jauh ke dalam medula dan pembuluh-pembuluh darah panjang dan lurus yang disebut sebagai vasa rekta.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZe14c14dohUYUDFUhDEnQ9Z5hxAk_qSkLpCfiGBZ9C9bJ63KVxv74gsUw6d-26lLjhw3CH7cC094HOz6SoOc-DNTjpOuU7v6Rnxr_S2hCzflNAaRrbuBfSLaDNDFHtDKa9FHdAuF5RQ1-/s400/Urinary+System.jpg 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgF1jakRChKsVzkzlwgpMqnB9UWJbYpqmxLFbhDHE7Lot64lHernmpd-KsXrC9afuYPBIE59IFKan5GrauxLFvtPtqiiKrtNT5H6bVg7p00Ube1fPX-miV0epCWDEu0Ecnz58zv5t_ZEaxy/s400/nefron-full.jpg
            Gambar Letak Anatomi Organ dan struktur ginjal    
Proses pembentukan urine :
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan proses pembentukan urine, yaitu :
  1. Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaring darah dalam glomerus yang mengandung air, garm, gula, urea dan zat bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal glukosa, asm amino dan garam-garam.
  2. Reabsorbsi (penyerapan kembali): dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam urine primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus (urine sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
  3. Ekskesi (pengeluaran): dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif ion Na+ dan Cl- dan sekresi H+ dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi, selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.
Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urine dikeluarkan dari tubuh.
Penyakit atau gangguan dalam sistem ekskresi:
1.      Albuminuria
Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini rnenyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. penyakit ginjal. dan penyakit hati.
2.      Hematuria
Hematuria (kencing darah) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung darah. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh peradangan gnjal, batu ginjal, dan kanker kandung kemih.
3.      Nefrolitiasis
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu pada ginjal. saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal pada umumnya mengandung garam kalsium ( zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam urine tinggi. yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada ureter. Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.


4.      Nefritis
Nefritis adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal. khususnya nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar ke jaringan sekitarnya. Penyakit ini harus segera ditangani dokter.
5.      Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah ketidakmampuan, ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya dapat dikeluarkan rnelalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. Salah satu contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah. Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. Penyakit ini dapat diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah) yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan.
6.      Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan hormon antidiuretika (ADFI). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH sintetik.
7.      Diabetes Melitus
Diabetes melitus (kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon insulin. Kelebihan glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. Diabetes melitus pada anak diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes melitus pada orang dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahlaga. dan pemberian obat-obatan penurun kadar glukosa darah.
Vaskularisasi Ginjal
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobaris kemudian interlobularis dan akan mernjadi menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpXSt0_i_8Nmtp_k4ZmBBsuAib4lZIKOwNIl3eAWk89vJTJJAjHhiubs76DjFNFf-Lp2gEmWCJWywBmfrmFU2vDYg8jFsUK8BWt-DAOJZYT3js-jTJGDFQWa_YUdUE2PeaNRYqPLlmG1zi/s400/Ginjal+yg+ini.jpg
            Gambar Vaskualrisasi Ginjal
Inervasi Ginjal
Ginjal memiliki persarafan simpatis dan parasimpatis yang berasal dari plexus renalis.
·         Untuk persarafan simpatis ginjal melalui segmen T10-L1 atau L2, melalui N Splanchnicus major, N Splanchnicus Imus dan N Lumbalis. Saraf ini berperan untuk vasomotorik dan aferen viseral.
·         Sedangkan persarafan parasimpatis melalui N vagus. Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
GLANDULA RENALIS
·         Kedua glandula supra renalis masing-masing terletak pada bagian kraniomedial ren.
·         Masing-masing glandula suprarenalis terbungkus dalam kapsula fibrosa dan diliputi oleh fascia renalis.
Vaskularisasi
o   Suprarenal superior merupakan cabang dari A. Phrenica inferior yang berasal dari Aorta pars abdominalis
o   A. Suprarenal media yang merupakan cabang langsung dari aorta pars abdominalis.
o   A. Suprarenal inferior merupakan cabang dari A. Renalis


Inervasi:
o   Plexus coeliacus
o   Nn. Splanchnici


B.   URETER

Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
1.      Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2.      Lapisan tengah lapisan otot polos
3.      Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-gerakan peristaltic yang mendorong urin masuk ke dalam kandung kemih.
Penyempitan-penyempitan pada ureter:
·         Di tempat pelvis renalis berhubungan dengan ureter ( Pelvico Uretro Junction )
·         Di tempat ureter melengkung pada waktu menyilang aperture pelvis superior ( Fleksura Marginalis )
·         Di tempat ureter menembus dinding vesica urinaria ( Vesico Uretro Junction )

Ureter keluar melalui hilum renale di ginjal dan berjalan di belakang pertitoneum parietale. Masuk ke pelvis menyilang bifurcation arteria iliaca communis di depan articulation sacroiliaca. Berjalan ke bawah di daerah spina ischiadica yang kemudian berbelok ke depan untuk masuk angulus lateralis vesica urinaria. Ureter berjalan secara postero-inferior di dinding lateral pelvis, lalu melengkung secara ventro-medial untuk mencapai vesica urinaria. Adanya katup uretero-vesical mencegah aliran balik urine setelah memasuki kandung kemih.

http://sectiocadaveris.files.wordpress.com/2010/03/ureter.jpg?w=259&h=337
            Gambar Organ Ureter
Vaskularisasi Ureter
Ureter diperdarahi oleh:
·         cabang dari A Renalis,
·         Aorta abdominalis
·         A Iliaca communis
·         A Testicularis/ovarica
·         A Vesicalis inferior.

Inervasi Ureter
Sedangkan persarafan ureter melalui segmen T10-L1 atau L2 melalui pleksus renalis, pleksus aorticus, serta pleksus hipogastricus superior dan inferior.

C.   VESICA URINARIA

Terletak di belakang pubis di dalam cavitas pelvis. Kapasitas maksimum vesica urinaria adalah 500 ml. Tunica mucosanya sebagian besar berlipat-lipat pada keadan kosong dan akan menghilang bila terisi. Tunica mucosa yang meliputi bagian basis vesica urinaria disebut trigonum vesicae Liutaudi. Di sini tunica mucosanya selalu licin, walaupun kosong karena membrane mucosa pada trigonum ini melekat erat pada lapisan otot di bawahnya.  Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat untuk menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter.
http://sectiocadaveris.files.wordpress.com/2010/03/v-urinaria.jpg?w=500&h=306
Dalam keadaan kosong vesica urinaria berbentuk tetrahedral yang terdiri atas tiga bagian yaitu apex, fundus/basis dan collum. Serta mempunyai tiga permukaan (superior dan inferolateral dextra dan sinistra) serta empat tepi (anterior, posterior, dan lateral dextra dan sinistra). Dinding vesica urinaria terdiri dari otot m.detrusor (otot spiral, longitudinal, sirkular). Terdapat trigonum vesicae pada bagian posteroinferior dan collum vesicae. Trigonum vesicae merupakan suatu bagian berbentuk mirip-segitiga yang terdiri dari orifisium kedua ureter dan collum vesicae, bagian ini berwarna lebih pucat dan tidak memiliki rugae walaupun dalam keadaan kosong.
Vaskualrisasi Vesica Urinaria
·         A Vesicalis superior dan inferior.
·         Namun pada perempuan, a.vesicalis inferior digantikan oleh a.vaginalis.
Inervasi Vesica Urinaria
Sedangkan persarafan pada vesica urinaria terdiri atas persarafan simpatis dan parasimpatis.
·         Persarafan simpatis melalui:
o   N Splanchnicus minor
o   N Splanchnicus imus
o   N Splanchnicus lumbalis L1-L2.
·         Adapun persarafan parasimpatis melalui:
o    N. Splanchnicus pelvicus S2-S4, yang berperan sebagai sensorik dan motorik.


D.   URETHRA

Perbedaan urethra pada wanita dan uretra pada pria:
a.       Urethra wanita
·         Panjangnya sekitar 3-5 cm
·         Terletak diantara clitoris dan vagina
·         Area di atas urethra merupakan bagian sensitive wanita yang biasanya disebut U-spot atau Urehtral Urogenous Zone.
·         Sedangkan pada wanita hanya memiliki M Sphincter externa (distal inferior dari kandung kemih dan bersifat volunter).
·         Setelah melewati diafragma urogenital, uretra akan bermuara pada orifisiumnya di antara klitoris dan vagina (vagina opening).
·         Terdapat M Spchinter urethrae yang bersifat volunter di bawah kendali somatis, namun tidak seperti uretra pria, uretra pada wanita tidak memiliki fungsi reproduktif.

http://htmlimg3.scribdassets.com/a9cwi3lvgl5okao/images/3-795a992c0a/000.jpg

b.      Urethra laki-laki
·         Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan luar.
·         Memiliki panjang sekitar 20 cm
·         Berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kelenjar prostat),
·         Panjangnya sekitar 17,5 cm dengan penis.
·         Pria memiliki dua otot sphincter yaitu
o    M Sphincter Interna (Otot polos terusan dari M Detrusor dan bersifat involunter)
o   M Sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat volunter),
·         Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa dan pars spongiosa.
o   Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
o   Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.
o   Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian ini menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter (somatis).
o  


http://sectiocadaveris.files.wordpress.com/2010/03/urethra-pria.jpg?w=500&h=491

Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus spongiosum di bagian luarnya.


1 komentar:

  1. Playtech Casinos in Arizona 2021 - Dr.MCD
    The best online gri-go.com casino games at Dr.MCD If you prefer the traditional 토토 slot machines, https://jancasino.com/review/merit-casino/ or 도레미시디 출장샵 prefer games with worrione progressive jackpots, then

    BalasHapus